Kita, terutama orang Indonesia sudah terbiasa sarapan dengan aneka makanan yang boleh dibilang ‘berat’ seperti nasi goreng, nasi uduk, soto, dll. Padahal, saat pagi hari kondisi pencernaan kita sedang masa ‘penyerapan’. Saat itu, pencernaan kita belum siap memproses makanan yang terlalu rumit. Makanya tak heran, bukannya segar di pagi hari, tapi malah ngantuk karena oksigen terkonsentrasi di alat pencernaan, bukannya di otak. Layaklah jika di pagi hari, kita perlu member tubuh makanan-makanan yang mudah dicerna dan diserap. Jus atau buah potong adalah pilihan tepatnya. Mengapa? Karena keduanya tidak membutuhkan waktu lama untuk dicerna.
Saya coba menerapkan pola sarapan ini di keluarga. Makanya hampir dipastikan ada buah di kulkas untuk persediaan sarapan. Malah sebelum sarapan buah, kami minum air jeruk nipis yang dicampur dengan air hangat. Minuman ini berfungsi sebagai tonik hati. Hati kita perlu diberi penguat karena di tengah malam sampai menjelang siang, ia bekerja keras menyerap makanan. Untuk buahnya, bisa dipilih sesuka hati, asal yang tidak bergas (seperti durian, nangka). Biasanya, kami memilih mangga, semangka, melon, pir, dan pepaya. Sebisa mungkin jusnya tidak menggunakan gula. Why? Gula akan menghambat penyerapan zat gizi lain. Ini neh jus semangka kita di weekend kemarin…
3 komentar:
Salam dari saya di Malaysia
Assalamu'alaikum ! Selamat hari raya 'Idul Adha, saya pasti air yang abang tu air tembikai kan?
Bukannya semangka jg buah yg bergas tinggi ya??
Posting Komentar