Minggu, 30 November 2008
Sarapan Buah/Jus
Makanan Tim untuk si 9 Bulan
Fillet ikan kakap, cincang halus 15 g
Kacang tolo, rendam 1 jam, blender kasar dengan 50 ml air 10 g
Taoge, siangi 20 g
Tomat, buang biji, potong dadu kecil 20 g
Minyak zaitun extra virgin 1 sdt
Daun salam 1 lbr
Daun bawang ½ batang
1. Rebus kentang, ikan kakap, kacang tolo, dan daun salam dengan 300 ml air mendidih hingga matang.
2. Masukkan taoge, tomat, dan daun bawang, lalu masak hingga empuk. Angkat. Tambahkan minyak zaitun, aduk rata. Sisihkan daun salam.
3. Tempatkan ke mangkuk saji dan segera berikan ke bayi dalam keadaan hangat.
Kamis, 27 November 2008
Mas Bar PEPES AYAM KAMPUNG PEDAS
Sengaja saya memilih ayam kampung, bukan broiler. Tentunya lebih sehat, dan kita memang tidak suka dengan ayam broiler. Kata suami, rasa pepes ini sih nendang, mungkin karena bumbunya cukup banyak dan pedas (secara suami doyannya makanan yang pedas-pedas). Saya nggak pakai santan, sebagai gantinya make kemiri. Untuk menambah wangi, disisipin daun kemangi sekaligus biar ada sayurannya. Terus makannya ama nasi putih ngepul yang pulen dibarengi ama urap sayur plus tempe goreng. Wuis cukup bikin nambah hehe. Ini kreasi dapur sehatku. Jika punya waktu, kasih komen2 ya para foodie blogger. Yuks mari… !
Bahan:
750 g ayam kampung (pilih yang muda), potong dadu
1 sdt garam
1 sdm air jeruk nipis
4 batang daun serai, iris halus
1 ikat kemangi
6 lembar daun salam
6 buah cabai rawit
Daun pisang secukupnya
Bumbu, haluskan:
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
10 buah cabai merah keriting
3 cm kunyit
2 cm laos
2 cm jahe
5 butir kemiri
1 buah tomat masak
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Lumuri rata ayam dengan garam dan air jeruk nipis, diamkan 30 menit, lalu cuci bersih.
2. Campur bumbu bersama ayam, serai, kemangi, daun salam, dan cabai rawit, aduk rata, diamkan 1 jam agar bumbu meresap.
3. Bungkus ayam berbumbu dengan daun pisang menjadi 8 bungkus (sesuai selera), semat dengan lidi, kukus 30 menit atau hingga matang. Sajikan hangat.
Minggu, 23 November 2008
WORO-WORO! DICARI PENULIS BUKU MASAK
d/a Wisma Hijau
Urap sayuran pedas
1 ikat bayam, petiki, kukus
1 ikat daun kacang panjang, petiki, kukus
1 ½ buah wortel ukuran besar, iris korek api, kukus
150 g tauge, rendam dalam air panas 10 menit
½ ikat kemangi, petiki
1/2 butir kelapa muda, parut
Bumbu, haluskan:
5 buah bawang merah
2 siung bawang putih
6 buah cabai merah keriting
2 cm kencur
5 buah kemiri
½ sdt terasi
½ sdt ebi
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Campur kelapa parut dengan bumbu halus, aduk rata. Kukus sekitar 15 menit atau hingga matang.
2. Campur sayuran bersama bumbu kelapa, aduk rata dan siap disajikan.
Tip:
Siomay ikan-udang
Bahan:
150 g daging ikan tenggiri, haluskan
100 g udang cincang
2 batang daun bawang, iris halus
150 g tepung sagu tani
50 ml air
30 lembar kulit siomay
Bumbu,haluskan:
6 siung bawang putih
1 sdt merica butir
Garam secukupnya
Saus kacang:
8 buah cabai merah
300 g kacang tanah goreng
2 siung bawang putih
3 sdm kecap manis
1 1/2 sdm gula pasir
½ sdt merica bubuk
700 ml air
Garam secukupnya
Pelengkap:
Kecap manis dan jeruk limau
Cara membuat:
1. Siomay: Campur ikan dan udang, uleni hingga tercampur rata. Masukkan sagu tani, daun bawang, dan bumbu halus, tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
2. Letakkan kulit siomay pada cetakan bulat kue mangkuk, isi dengan 1 sdm adonan siomay, lakukan seterusnya hingga adonan habis. Kukus siomay 25 menit.
3. Saus: Haluskan cabai merah, bawang putih, dan kacang tanah dengan 150 ml air. Campur kacang tanah halus dengan sisa air dan semua bahan, masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental.
4. Sajikan siomay dengan saus kacang dan pelengkapnya.
Tip sehat:
Untuk menambah serat, bisa disajikan bersama kol gulung rebus atau menambahkan potongan wortel dan buncis langsung ke adonan siomay. Gurihnya rasa ikan-udang diimbangi dengan segarnya sayuran
Senin, 17 November 2008
Ungkep kembung terasi
2 ekor ikan kembung, potong menjadi 3 bagian
200 ml air
1 sdm minyak goreng
Bumbu:
2 lembar daun salam, geprek
2 batang serai
2 cm lengkuas, geprek
Bumbu, haluskan:
8 butir bawang merah
2 cm kunyit 2 potong kecil terasi
Garam halus secukupnya
Cara membuat:
1. Rendam ikan dalam campuran 2 sdm air jeruk nipis dan 1 sdt garam, diamkan 15 menit dalam kulkas. Bersihkan.
2. Siapkan wajan antilengket, tempatkan sebagian bumbu halus, tata ikan di atasnya, lalu tutup lagi dengan bumbu halus. Tambahkan bumbu lain, air, dan minyak goreng.
3. Tutup wajan, lalu masak di atas api kecil hingga setengah matang. Balik ikan dengan hati-hati, lalu masak lagi hingga matang dan air menyurut.
Minggu, 16 November 2008
Wisata kulinernya Bumi Raflesia neh
Lumayan jj ke luar kota kali ini mengurangi kepenatan kerja dan balik kerja fresh lagi walaupun kena flu dikit hihi...
Dari laskar pelangi hingga bung karno di Bumi Raflesia
Hari Jumat pagi tgl 7 Nov 08 saya ma suami bertolak ke Bengkulu, kota kelahiran si mantan pacar itu ;-). Ada adik suami yang menikah n sekaligus ajang perkenalan saya dengan keluarga besarnya secara kita masih tergolong manten baru hi hi. Suami lahir di kota Manna, pusatnya Bengkulu Selatan. Walaupun dibilang pusat, tapi gak kelihatan aktivitas berarti. Kata suami angkot udah gak ada jam 6 sore. Yang pasti gak ada kemacetan, mau melaju 120 km/jam hayo ajah.
Lebih damai lagi kalau kita ke pedesaaannya. Tanah kosong berumput terhampar di mana-mana. Ada beberapa ditanami kelapa, kopi, dannnnn duren. Duren di sini asli masak pohon, jadi gak ada cerita diperam. Saya sempat menikmati beberapa butir, memang betul-betul manis dan legit. Untuk meningkatkan masa simpan duren saat musimnya, duren sering disulap menjadi penganan lain, seperti lempok (duren yang dimasak dengan gula dan santan) dan tempoyak (duren yang difermentasi, lalu dimasak bareng santan dan ikan sungai atau udang). Kalau gak ingat ama kesehatan, pengen rasanya melahap semua duren yang disuguhkan saudara suami hehe.
Ada satu sudut tanah kosong yang menurut cerita suami dulu adalah sekolan MIM-setingkat SD. Kondisi sekolahnya persis seperti di film Laskas Pelangi. Terbuat dari kayu dan bocor. Lantainya masih tanah dan kalau hujan sapi ama kambing yang tidak dikandangin ama pemiliknya berteduh di situ. Alhasil murid-muridnya kalau mau belajar ya membersihkan kotoran hewan-hewan itu dulu. Betul-betul memprihatinkan ya. Itu terjadi tahun 70an, sekarang kondisi pendidikannya pastinya lebih maju lah. Sampai di suatu pagi dekat danau ketika kita sedang jalan-jalan, saya melihat segerombolan siswa SMP yang mau sekolah. Tahu gak? Mereka harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer lebih dan kanan-kirinya hutan dan kadang diselingi dengan babi hutan yang lagi jj. Alamak! Hanya semangat untuk hidup lebih layak yang mengobarkan cita-cita mereka, Bro.
Menjelang masa cuti berakhir, kita ke ibu kota Bengkulu. Sebelum besok paginya ke bandara, kita sempatkan untuk jj kuliner dan wisata di kota Bengkulu. Suasana di kota pengasingan Bung Karno ini pastinya lebih ramai dan maju. Saya sempat diajak melihat pantai Tapak Paderi yang berdekatan dengan Benteng Malborough-benteng pertahanan Inggris. Pantainya masih cukup bersih dan pemprov rupanya sedang mengoptimalkannya sebagai daerah wisata. Baguslah, sayang kan kalau punya potensi tapi gak dikembangkan. Banyak soalnya warga yang menyempatkan jj menjelang surya temaram di ufuk Barat dan pastinya pas hari libur. Ada juga pantai Panjang-disebut seperti itu karena memang pantainya panjang. Bengkulu memang dikelilingi pantai, makanya menjadi salah satu daerah yang diwaspadai rawan gempa bumi. Selain pantai, bumi Raflesia ini juga punya cerita sejarah. Di sinilah mantan Presiden RI pertama-Sukarno diasingkan. Saya sempat berkunjung ke rumah pengasingannya dan berbangga hati karena sempat mengabadikan beberapa sudut peninggalan Bung Karno beserta keluarganya. Amazing! Ada koleksi buku-buku zaman Belanda, baju peninggalan Bung Karno, sampai tempat tidur, ruang tamu, ruang makan, bahkan dapur yang dari dulu tak ada perubahan berarti. Rasanya saya seperti hidup di tahun 30an-40an. Mungkin dengan tujuan melestarikan warisan budaya ke generasi penerus, pemrov hanya menarif seribu rupiah per kepala untuk bisa masuk ke rumah penuh sejarah ini. Seribu rupiah, Bro! Sepertinya kita benar-benar gak layak kalau melupakan perjuangan pahlawan bangsa ya.
Tumis Genjer Oncom
200 g oncom, hancurkan
2 sdm minyak goreng
200 ml air
Bumbu:
6 butir bawang merah, iris
1 butir kemiri, haluskan
½ sdt merica bubuk
1 lembar daun salam
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Cara membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih, kemiri, dan merica hingga harum.
2. Tambahkan cabai dan daun salam, masak hingga layu.
3. Tambahkan air, garam, gula, dan oncom, masak hingga setengah matang.
4. Masukkan genjer dan tomat, aduk-aduk sebentar hingga layu. Angkat.
Kamis, 13 November 2008
JJ ke Indonesia Book Fair Yuks!
1. Jangan Takut Memulai Bisnis
Ingin berwirausaha, tapi masih takut? Atau ingin menambah ilmu kewirausahaan? Hadiri Talkshow "Jangan Takut Mulai Bisnis" terbitan Puspa Swara. Gratis! Tempat: Panggung Indonesia Book Fair JHCC Senayan. Waktu: Jumat, 14 November 2008 mulai pukul 14.00 s.d. 15.00 Dapatkan doorprize yang menarik!
2. Tip Antigagal Membuat Cake, Kue, & Roti
Ingin sukses membuat kue? Atau bahkan mau jadi wirausahawan boga? Ikuti talkshow dan demo bersama ahlinya (Bpk Purbo Yudowinoto) di Indonesia Book Fair tgl 15 Nov 2008 (Sabtu) pukul 17.00-18.00. Tempat: Panggung pameran JHCC Senayan. Ada icip2 kue gratis juga lho.
3. Membuat Makanan Padat Bayi
Bayi Anda susah makan? Atau bingung menyiapkan makanan padat pertamanya? Di sini jawabannya. Ikuti talkshow dan demo bersama Wied Harry A (ahli gizi & kuliner sehat) di Indonesia Book Fair tgl 15 Nov 2008 (Sabtu) pkl 14.00-15.00. Tempat: panggung pameran JHCC Senayan.
4. Pintar menyulam
Ingin menyulap produk biasa menjadi kreasi-kreasi yang cantik dengan sulam? Ikuti cara-cara praktisnya. Dipandu langsung oleh penulis buku-buku sulam best seller (Yossi Zulkarnaen). Tempat: stand pameran Puspa Swara, tgl 14 Nov 2008 (Jumat) pkl 15.00-16.00
Ditunggu kedatangannya. Gratis tis tis....
Rabu, 12 November 2008
Bubur saring simpel yang padat gizi
1. Bubur singkong teri
40 g singkong, potong kecil
5 g teri medan
2 lbr daun jeruk nipis
10 g daun bayam, iris
8 g tahu sutra, potong bulat
1 sdt margarin
1. Rebus singkong dalam 200 ml air hingga matang. Angkat dan tiriskan.
2. Rebus teri dan daun jeruk dalam 200 ml air hingga setengah matang. Masukkan daun bayam dan tahu sutra, masak hingga matang. Angkat, sisihkan daun jeruk nipis.
3. Blender bersama margarin hingga lembut. Tuang ke wadah dan siap diberikan ke bayi.
Tip sehat:
Bayam mengandung zat besi 2 kali lipat dibanding sayuran lain sehingga membantu mengatasi anemia.
8 g fillet kakap, cincang
8 g tempe, potong dadu
20 g wortel, potong kecil
1 lbr daun jeruk nipis
1 lbr roti tawar, cabik-cabik
3 sdm santan
1. Rebus ikan kakap, tempe, wortel, dan daun jeruk nipis dengan 200 ml air hingga matang.
3. Kecilkan api, masukkan roti dan santan. Masak sambil diaduk hingga mendidih.
2. Blender hingga lembut atau saring.
3. Tuang ke mangkuk, berikan hangat.
Tip sehat:
Penambahan daun jeruk berguna mengurangi bau amis ikan.
Tip MP-ASI untuk Ibu Bekerja
Nasi goreng sehat
Kayak hari Kamis kemarin, aku dan suami lagi ingin menikmati nasi goreng. Tapi, nasi goreng ini kami modif. Tahu sendiri, makanan ini full sama sumber karbohidrat, yaitu nasi. Makanya agar kandungan gizinya seimbang, saya tambahkan beragam sayur dan sumber protein. Sengaja kami tak memilih ayam negeri untuk proteinnya. Alasannya lebih karena usaha kami untuk hidup sehat. Suntikan hormon membuat kami menghindarinya. Dan, baunya itu loh membuat suami lebih-lebih nggak suka. Lain cerita kalo ayamnya kampung, itu kami gak akan menolak hehe… Ini loh nasi goreng sehatnya, monggo dicicipi.
Nasi goreng sehat
Bahan:
5 centong nasi
150 g udang kecil
2 butir telur, orak-arik
1 buah sedang wortel, potong dadu, rebus
100 g buncis, potong kecil/kacang polong
100 g jagung manis, sisir
2 sdm minyak sayur
Bumbu:
5 butir bawang merah
3 butir bawang putih
1 sdm bawang bombay, cincang
1 batang daun bawang, iris
8 buah cabai merah
4 buah cabai rawit
Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Haluskan bumbu, kecuali daun bawang. Tumis semua bumbu hingga harum, masukkan sayur dan udang. Jika kering, bisa ditambah 100 ml air rebusan wortel. Masak hingga matang.
2. Tambahkan telur dan garam, aduk hingga rata. Masukkan nasi, masak hingga semua bahan matang. Angkat.
Tip sehat:
Untuk sayur, bisa diganti dengan jenis lain, seperti brokoli, kol, caisim, kapri, paprika, tauge dll.
Rabu, 05 November 2008
Bubur lembut, tak hanya bubur beras lho
30 g kacang polong
30 g jagung manis, sisir dari tongkolnya
5 sdm cairan ASI
3 sdm air rebusan jagung
Rebus kacang polong dan jagung manis secara terpisah hingga empuk, blender bersama sisa air rebusan jagung hingga lembut. Tuang ke wadah, lalu tambahkan ASI, dan aduk rata. Segera berikan ke bayi.
2 sdm tepung beras merah, sangrai
4 sdm ASI
20 g mangga, kupas, blender
Masak tepung beras merah dengan 200 ml air di atas api sedang sambil diaduk hingga menjadi bubur. Blender ASI dan yoghurt hingga lembut. Tempatkan di wadah, lalu tuang saos mangga. Siap diberikan ke bayi.
Tip sehat:
Sebaiknya, sangrai terlebih dahulu tepung beras sebelum digunakan agar lebih awet dan mudah dicerna.
Senin, 03 November 2008
Bubur lembut untuk si 7 bulan
Minggu, 02 November 2008
Menu Rumahan2
Bahan:
300 g labu kecil-kecil, iris korek api besar
4 tahu putih kotak, potong dadu kecil, goreng
2 sdm minyak sayur
Bumbu:
4 butir bawang merah, iris
3 butir bawang putih, iris
1 batang daun bawang, iris
2 cm lengkuas, memarkan
3 buah cabai merah, iris
4 buah cabai hijau, iris
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bawang merah, putih, dan daun bawang hingga harum. Masukkan bumbu lainnya, masak hingga layu.
2. Tambahkan 50 ml air, tambahkan garam dan gula. Masukkan labu, masak hingga layu.
3. Tambahkan tahu, masak hingga semua bahan matang. Angkat.
Tip sehat:
Labu merupakan sumber serat yang tinggi, baik untuk membantu kelancaran BAB dan mengatasi kolesterol tinggi.
Masakan Rumahan Praktis plus Sehat
Tadinya sebelum masak, gak ada pikiran untuk diposting sih. Tapi, entah karena lagi keranjingan ngeblog dan ingin berbagi masakan sehat, pikiran untuk memosting terlintas begitu saja. Tanpa ba-bi-bu, saya minta suami untuk ambil foto kreasi masakan ini. Karena suami juga keranjingan motret, ia pun dengan senang hati menerima ajakan saya. Ini neh hasilnya… resep beserta fotonya. Semoga bermanfaat.
Pindang Bandeng
Bahan:
2 ekor bandeng, potong 3 bagian
1 ikat daun kemangi, petiki
1 buah tomat hijau, potong dadu
2 sdm minyak sayur
300 ml air
Bumbu:
3 siung bawang putih, cincang
4 butir bawang merah, iris
1 batang daun bawang, iris
2 cm kunyit, memarkan
1 lembar daun salam
1 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
6 buah cabai merah, iris
Gula merah secukupnya
Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Campur bandeng dengan 1 sdt garam dan 1 sdt air jeruk nipis, diamkan 15 menit, cuci.
2. Panaskan minyak, tumis bawang merah, putih, dan daun bawang hingga harum. Masukkan bumbu lainnya, masak hingga layu.
3. Tambahkan bandeng, masak sebentar hingga berubah warna. Tambahkan air, masak hingga matang.
4. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan daun kemangi dan tomat. Angkat.
Tip sehat:
1. Bandeng merupakan sumber protein yang baik untuk menggantikan sel yang rusak. Baik juga untuk putra-putri di rumah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Untuk membuat masakan yang lezat, tak perlu ditambah MSG. Bumbu yang Anda tambahkan sudah mengandung penyedap rasa alami. Perpaduan garam dan gula juga menghasilkan masakan menjadi lezat.
Sabtu, 01 November 2008
Tak Perlu Menambah Gula pada MP-ASI
60 VARIASI BUBUR BUAH SEHAT
untuk bayi 6 bulan ke atas
Oleh: Prof. Ali Khomsan, Yuni H, & Nunung N
Fotografer: http://cazarez.multiply.com/
Penerbit: Puspa Swara
Ada 60 resep bubur buah alami dan dijamin bergizi yang telah lolos uji dapur untuk menu harian bayi di atas 6 bulan. Tidak hanya variasi resep, juga diinfokan cara menyiapkan bubur buah, jenis buah yang boleh dan tidak boleh diberikan, serta info praktis lainnya.
Dapatkan bukunya di toko buku Gramedia atau toko buku lainnya di seluruh Indonesia atau hubungi pemasaran Niaga Swadaya (021) 4204402.